Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Panduan dan Contoh Penyusunan RPP SMP/MTs Kurikulum 2013 Edisi Terbaru Tahun 2017


Pemerintah melalui KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2017 telah menyusun Pedoman dan Panduan Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung pemberlakuan Kurikulum 2013 di semua SMP di Seluruh wilayah Indonesia.


Panduan ini edisi 2017 cetakan ke-3 ini terdiri atas tiga bab. Bab I Pendahuluan, Bab II Penyusunan RPP di SMP/MTs untuk pelaksanaan Kurikulum 2013, dan Bab III Penutup.

Harapannya panduan ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi guru dalam mengembangkan dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMP/MTs.

Berikut isi dari Panduan Penyusunan Pengembangan RPP untuk tingkat SMP MTs Kelas 7, 8, dan 9.

A.Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).

RPP yang dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis sebagai langkah awal dari proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, Bmenantang, dan efisien dalam rangka mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi. RPP disusun berdasarkan serangkaian KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Penyusunan RPP ini dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun pelajaran, namun perlu diperbaharui sebelum pembelajaran dilaksanakan.

Pengembangan RPP dapat dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah/madrasah.Sebaiknya hal ini dikoordinasi, difasilitasi, dan disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah/madrasah.

Pengembangan RPP yang dilakukan oleh guru secara berkelompok melalui MGMP antarsekolah atau antar wilayah dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama setempat.

B. Prinsip PenyusunanRPP

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, disebutkan serangkaian prinsip yang harus diperhatikan guru dalam menyusun RPP.

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik 

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. Sebagai contoh guru menggunakan secara
bergantian penayangan video klip, poster, aktivitas fisik, dramatisasi atau bermain peran sebagai teknik pembelajaran karena gaya belajar setiap siswa berbeda-beda.

2. Berpusat pada peserta didik

Guru yang menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik pertama￾tama memperlakukan siswa sebagai subyek didik atau pembelajar. Dilihat dari sudut pandang peserta didik, guru bukanlah seorang intruktur, pawang, komandan, atau birokrat. Guru bertindak sebagai pembimbing, pendamping, fasilitator, sahabat, atau abang/kakak bagi peserta didik terutama dalam mencapai tujuan
pembelajaran yakni kompetensi peserta didik. Oleh karena itu guru seyogyanya
merancang proses pembelajaran yang mampu mendorong, memotivasi,
menumbuhkan minat dan kreativitas peserta didik. Hak ini dapat berjalan jika seorang guru mengenal secara pribadi siapa (saja) siswanya, apa mimpi-mimpinya, apa kegelisahannya, passion-nya, dan sebagainya.

3. Berbasis konteks 

Pembelajaran berbasis konteks dapat terwujud apabila guru mampu
mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai sumber belajar lokal (setempat), guru mengenal situasi dan kondisi sosial ekonomi peserta didik, mengenal dan mengedepankan budaya atau nilai-nilai kearifan lokal, tanpa kehilangan wawasan global. Sebagai contoh nilai gotong royong di Jawa atau pela gandong di Maluku dapat dijadikan inspirasi mengembangkan proses dan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran juga dapat dimulai dari apa yang sudah diketahui oleh peserta didik sesuai dengan konteksnya dan baru pada konteks yang lebih luas.

4. Berorientasi kekinian

Ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan nilai-nilai kehidupan masa kini.Guru yang berorientasi kekinian adalah guru yang “gaul”, tidak “gaptek”, “melek informasi”, bahkan sebaiknya
well informed, selalu meng-update dan meng-up grade ilmu pengetahuan yang
menjadi bidangnya, termasuk teori-teori dan praktik baik di bidang
pendidikan/pembelajaran. Dengan demikian rancangan pembelajaran yang dikembangkan guru dapat menjadi inspirasi bagi siswa dana abagi guru-uru yang lain.

5. Mengembangkan kemandirian belajar

Guru yang mengembangkan kemandirian belajar (siswa) selalu akan berusaha agar pada akhirnya siswa berani mengemukakan pendapat atau inisiatif dengan penuh percaya diri. Di samping itu guru tersebut juga selalu mendorong keberanian siswa untuk menentukan tujuan-tujuan belajarnya, mengeksplorasi hal-hal yang ingin
diketahui, memanfaatkan berbagai sumber belajar, dan mampu menjalin kerja sama, berkolaborasi dengan siapa pun. Idealnya semuau ini tercermin dalam rencana kegiatan pembelajaran siswa.

6. Memberi umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

7. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atauantarmuatan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Kegiatan pembelajaran dalam RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Sebagai contoh ketika guru menugasi siswa
mengeksplorasi sumber-sumber pengetahuan lewat internet, guru harus bias menunjukkan kepad siswa alamat situs-situs web atau tautan (link) yang
mengarahkan siswa pada sumber yang jelas, benar, dan bertanggungjawab.


C. Komponen dan Format RPP

Komponen dan sistematika RPP berikut mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah.

1. KomponenRPP


  • a. identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
  • b. identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
  • c. kelas/semester;
  • d. materi pokok;
  • e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
  • f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
  • g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
  • h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
  • i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
  • j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untukmenyampaikan materi pelajaran;
  • k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
  • l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,dan penutup; dan
  • m. penilaian hasil pembelajaran.


2. Format RPP

Komponen-komponen yang sudah disebutkan di atas secara operasional
diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.


D. Penulisan Isi Setiap Komponen

Pada bagian awal sudah ditekankan bahwa RPP dikembangkan secara rinci
mengacu pada KI-KD, silabus dan bahan ajar. RPP terdiri atas komponen KI, KD, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode, media,
sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.

Masing-masing komponen saling berhubungan secara logis sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh. Sebagian besar komponen silabus
dapat langsung digunakan dalam pengisian komponen-komponen RPP.

Berikut ini adalah petunjuk penyusunan RPP untuk setiap komponen sesuai dengan format di atas.

============
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : … (Isilah dengan nama sekolah)
Mata Pelajaran : ... (Isilah dengan nama mata pelajaran)
Kelas/Semester : … (Isilah dengan jenjang kelas dan semester)
Materi Pokok : ... (Isilah dengan pokok bahasan)
Alokasi Waktu : … (Misal: 3 Pertemuan (6 JP))

A. Kompetensi Inti

Petunjuk: Tulis keempat KI dari Permendikbud No.24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013.

CONTOH

  1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
  2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
  3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
  4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.


B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Petunjuk:

  1. Tuliskan Kompetensi Dasar sesuai dengan yang tertera Permendikbud No.24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013.
  2. Rumuskan 2 (dua) atau lebih indikator pencapaian kompetensi untuk setiap KD.
  3. Indikator pencapaian kompetensi berupa: (a) perilaku (tercermin dalam kata kerja) yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti (KI)-3 dan KI-4; dan (b) perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2.
  4. Pola atau rumus menuliskan indikator adalah “kata kerja (menjelaskan, membedakan, menganalisis, dan sebagainya) + kata benda (pengetahuan atau isi, atau materi pembelajaran)”. Contoh: Membedakan makhluk hidup dan mahkluk tidak hidup; menganalisis fenomena perpindahan penduduk dari desa ke kota; mengevaluasi (menilai) interaksi sosial warga masyarakat di daerah tertentu”, dan sebagainya.
  5. Kendati indikator merupakan jabaran dari KD, guru dapat merumuskan indikator dengan kata kerja (proses kognitif atau kecakapan berpikir) yang lebih kompleks daripada KD. Misalnya KD 3 menggunakan kata kerja“memahami”, maka guru dapat merumuskan indikatornya dengan kata kerja antara lain “menjelaskan, membedakan, memberi contoh,mengklasifikasikan, membuat ikhtisar, menuliskan dengan kata-kata sendiri”.
  6. Di samping berisi kata kerja yang mencerminkan “perilaku”, Indikator KD juga berisi kata benda yakni pengetahuan, atau materi, atau isi pembelajaran. Contoh, “siswa dapat membedakan ciri-ciri makhluk hidup dan tidak hidup”. Dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL), pengetahuan pembelajaran ini dibedakan menjadi pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif.

C. Tujuan Pembelajaran

  1. Sama seperti indikator, tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, danketerampilan.
  2. Pola atau rumusan tujuan pun pada pokoknya sama dengan indikator (kata kerja + kata benda). Lengkapnya sering disebut dengan rumus ABCD. A adalah audience atau peserta didik, B adalah behaviour atau perilaku (kata kerja), C adalah Condition atau keadaan yang harus dipenuhi, dan D adalah degree atau batas minimal tingkat keberhasilan.
  3. Biasanya C (conditioning) diletakkan di awal rumusan tujuan, diikuti dengan unsur-unsur lain yakni Audience, Behaviour, dan Degree. Contoh rumusan tujuan pembelajaran “Setelah menyelesaikan serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat menjelaskan konsep fotosintesis dengan menggunakan bahasanya sendiri”
  4. Dalam hal indikator pencapaian kompetensi sangat spesifik dan tidak dapat diuraikan lagi, rumusan tujuan pada pokoknya sama dengan rumusan indikator.
  5. Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk tiap-tiap pertemuan.


CONTOH:

Pertemuan pertama
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. ...
2. ...
3. ...
Dst.

Pertemuan kedua
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat:
1. ...
2. ...
3. ...
Dst…

Fokus penguatan karakter:
(Tulis satu, dua, atau tiga nilai sikap utama yang hendak secara terencana
ditanamkan/ditumbuhkan melalui pembelajaran yang direncanakan melalui RPP ini.

Nilai-nilai sikap utama yang dimaksud adalah nilai-nilai sikap
sebagaimana terkandung dalam kompetensi inti sikap spiritual dan sikap sosial serta nilai-nilai utama yang diprioritaskan oleh pemerintah dan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Nilai-nilai yang dijadikan fokus dipilih
berdasarkan kesesuaiannya dengan materi/kompetensi yangdibelajarkan
dan/atau metode pembelajaran yang diterapkan.Butir nilai sikap dituliskan
dalam kata benda).
Contoh: kejujuran, kekedulian

D. Materi Pembelajaran

Petunjuk:
1. Tulis tema/sub-tema/jenis teks dan/atau butir-butir materi yang dicakup untuk
materi pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial.

2. Butir-butir materi yang dimaksud harus relevan dengan indikator pencapaian kompetensi yang dapat berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif sesuai tuntutan KD.

CONTOH (Bahasa Inggris)

1. Materi pembelajaran reguler
Tulis tema/sub-tema/jenis teks dan/atau butir-butir materi sebagaimana
dicakup oleh KD.
a. Teks ... (contoh teks terlampir)
b. Fungsi sosial teks ... (uraian singkat terlampir)
c. Struktur teks ... (uraian singkat terlampir)
d. Grammar: ... (uraian singkat terlampir)
e. Kosakata terkait dengan tema ... (contoh daftar kata terlampir)
f. Tanda baca/pengucapan/intonasi ... (uraian singkat terlampir)

2. Materi pembelajaran pengayaan
Tulis sejumlah butir materi (kompetensi) pengayaan/perluasan/pendalaman
dari yang dicakup oleh materi pembelajaran reguler.
a. Grammar: ... (uraian singkat terlampir)
b. Kosa kata terkait dengan tema ... (contoh daftar kata terlampir)
c. Tanda baca/pengucapan/intonasi ... (uraian singkat terlampir)

3. Materi pembelajaran remedial
Tulis sejumlah butir materi reguler yang diperkirakan sulit dikuasai oleh
sebagian/seluruh peserta didik.
a. Grammar: ...
b. Kosakata terkait dengan tema ...


E. Metode Pembelajaran

Petunjuk:

  1. Tulis satu atau lebih metode pembelajaran yang diterapkan.
  2. Metode pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran aktif yang efektif dan efisien memfasilitasi peserta didik mencapai indikator-indikator KD beserta kecakapan abad 21.

CONTOH
Pembelajaran dengan METODE SAINTIFIK.


F. Media dan Bahan

Petunjuk:

1. Media

Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.).

CONTOH

  • a. Video klip/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
  • b. Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
  • c. Model: Nama model yang dimaksud
  • d. Gambar: Judul gambar yang dimaksud
  • e. Realia: Nama benda yang dimaksud


2. Bahan

Tulis spesifikasi (misalnya nama, jumlah, ukuran) semua bahan yang diperlukan.

G.Sumber Belajar

Petunjuk:
Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, nara sumber, dsb.).

CONTOH

  1. Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman)
  2. Buku referensi: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman).
  3. Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume, Nomor, BTahun, (halaman).
  4. Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal terbit), Halaman, Kolom
  5. Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan)
  6. Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang dimaksud
  7. Narasumber: Nama narasumber yang dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau profesinya
  8. Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku)



H.Langkah-langkah Pembelajaran

Petunjuk:

  1. Tulis kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan yang mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
  2. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN PENDAHULUAN dan KEGIATAN PENUTUP ditulis dalam rumusan kegiatan yang dilakukan oleh guru yang DAPAT dilengkapi dengan rumusan kegiatan peserta didik secara terintegrasi – tidak dalam kalimat terpisah.
  3. Kegiatan pembelajaran pada KEGIATAN INTI ditulis dalam rumusan kegiatan peserta didik YANG DAPAT dilengkapi dilengkapi dengan rumusan kegiatan guru – dalam kalimat terpisah.
  4. Langkah-langkah dan aktivitas pembelajaran pada KEGIATAN INTI menyesuaikan sintaks dan prinsip-prinsip belajar dari metode yang diterapkan.
  5. Tulis jumlah JP untuk setiap pertemuan dan alokasi waktu untuk kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.


CONTOH

1. Pertemuan Pertama: 2 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)

CONTOH
1) Guru … untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
yaitu … dengan cara ….
3) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, yaitu … dan
menunjukkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ….
4) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan, yaitu ….
5) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu … dan teknik penilaian yang
akan digunakan, yaitu ….

b. Kegiatan Inti (60 menit)

Contoh metode pembelajaran dengan METODE SAINTIFIK:

 Mengamati

Misal: Peserta didik mengamati gunung Merapi yang meletus yang disajikan
melalui tayangan video dan mencatat apa saja yang belum diketahui terkait
dengan fenomena meletusnya gunung Merapi (IPS); menyaksikan video
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan mencatat apa saja yang belum diketahui terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman (untuk IPA), …

Catatan:
Fenomena yang diamati oleh peserta didik dapat berupa fenomena
sebagaimana adanya di alam (pada situasi alami) dan/atau dalam bentuk
model, gambar/foto, teks, grafik/tabel, diagram, charta, audio, video, dan/atau
animasi.

 Menanya

Misal: Peserta didik merumuskan pertanyaan tentang hal-hal yang belum
diketahui terkait dengan meletusnya gunung Merapi (untuk IPS), pertumbuhan dan perkembangan tanaman (untuk IPA), …
Pertanyaan 1: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 2: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 3: … (pengetahuan faktual)
Pertanyaan 4: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 5: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 6: … (pengetahuan konseptual)
Pertanyaan 7: … (pengetahuan prosedural)
Pertanyaan 8: … (pengetahuan metakognitif)
Pertanyaan …

 Mengumpulkan informasi/data/mencoba – menalar/mengasosiasi –

mengomunikasikan 1 (MISALNYA untuk pertanyaan 1, 2, dan 3)

Misal IPS: Peserta didik mewawancarai ahli kegunungapian dan/atau
membaca buku siswa halaman … untuk mengetahui kapan gunung Merapi
meletus (tahun berapa saja dan dalam periode berapa tahunan), korban letusan terdahsyat, dan tanda-tanda gunung Merapi akan meletus (fenomena gunung meletus). Kemudian peserta didik menuliskannya pada selembar kertas untuk ditempelkan pada papan pajang pekerjaan peserta didik.

c. Kegiatan Penutup (12 menit)


  •  Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai ….
  •  Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengamati …, merumuskan pertanyaan, mengumpulkan informasi dengan cara …, menjawab pertanyaan dengan informasi yang diperoleh, dan mengomunikasikan jawaban dengan cara ….
  •  Guru guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara ….
  •  Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu ….
  •  Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu ….


2. Pertemuan Kedua: 2 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)

CONTOH
1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan ….
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
yaitu … dengan cara ….
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang akan
dilakukan, yaitu ….

b. Kegiatan Inti (60 menit)

CONTOH (LANJUTAN DENGAN METODE SAINTIFIK):

  •  Mengumpulkan informasi/data/mencoba – menalar/mengasosiasi –mengomunikasikan 2 (MISALNYA untuk pertanyaan 4 dan 5)
  •  Mengumpulkan informasi/data/mencoba – menalar/mengasosiasi –mengomunikasikan 3 (MISALNYA untuk pertanyaan
  •  Dst.


c. Kegiatan Penutup (12 menit)

  •  Guru memfasilitasi peserta didik (a) membuat butir-butir simpulan mengenai ….
  •  Guru bersama dengan peserta didik mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengumpulkan informasi dengan cara …, menjawab pertanyaan dengan informasi yang diperoleh dengan …, dan mengomunikasikan jawaban dengan cara ….
  •  Guru memberiumpan balik peserta didik dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara ….
  •  Guru melakukan melakukan penilaian dengan teknik ….
  •  Guru menyampaikan kegiatan belajar yang dikerjakan sebagai PR yaitu ….
  •  Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu ….


3. Pertemuan Ketiga: 2 JP

a. Kegiatan Pendahuluan (8 menit)

CONTOH
1) Guru mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan ….
2) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya,
yaitu … dengan cara ….
3) Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran dan penilaian yang akan
dilakukan, yaitu ….

b. Kegiatan Inti (60 menit)

CONTOH (pembelajaran dengan pendekatan saintifik):
  •  Mengumpulkan informasi/data/mencoba – menalar/mengasosiasi –mengomunikasikan 4 (MISALNYA untuk pertanyaan 7 dan 8)
  •  Mencipta, Misal: Peserta didik membuat petunjuk tindakan menjelang, saat, dan paska letusan gunung api (IPS); merumuskan gagasan pembudidayaan tanaman yang cepat pertumbuhan dan perkembangannya (IPA); …

c. Kegiatan Penutup (12 menit)

  •  Guru bersama-sama peserta didik membuat butir-butir simpulan terkait ….
  •  Guru bersama-sama peserta didikmelakukan identifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran (yaitu kegiatan mengumpulkan informasi dengan cara …, menjawab pertanyaan dengan informasi yang diperoleh dengan …, dan mengomunikasikan jawaban dengan cara …; serta mencipta …
  •  Guru melakukan penilaian dengan teknik …. Guru memberitahukan pembelajaran remedi, yaitu …
  •  Guru memberitahukan pembelajaran program pengayaan, yaitu …
  •  Guru memberitahukan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu ….


I. Penilaian

1. Teknik penilaian

a. Sikap spiritual
Tulis satu atau lebih teknik penilaian sikap spiritual dan tuangkan dalam tabel.



2. Pembelajaran Remedial

Tulis kegiatan pembelajaran remedial antara lain dalam bentuk:
• pembelajaran ulang
• bimbingan perorangan
• belajar kelompok
• pemanfaatan tutor sebaya
bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis
penilaian.

3. Pembelajaran Pengayaan

Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugasmengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai nara sumber.

………., ......, .......................
Mengetahui
Kepala SMP
______________________________
NIP. ...

======

Untuk file aslinya silahkan unduh Panduan Penyusunan RPP untuk SMP/MTs pada link download bawah ini.